Limbah Sisik Jadi Aksesoris Cantik

Limbah Sisik Jadi Aksesoris Cantik

Millens, bicara soal pemanfaatan limbah memang menarik. Di Kelurahan Tegalsari dan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, limbah sisik ikan disulap menjadi aksesoris yang menarik.
Limbah Sisik Jadi Aksesoris Cantik
Di tangan kreatif, limbah sisik ikan bisa dijadikan aksesoris yang cantik. (enaknyakemana.com)
Banyaknya limbah sisik ikan di sekitar, menginspirasi Kusnadi untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait pembuatan aksesoris yang terbuat dari sisik ikan.
Berdasarkan tulisan yang dimuat oleh jateng.tribunnews.com, (23/7/2018), sebanyak 90 peserta pelatihan yang keseluruhannya adalah ibu-ibu nelayan buruh TPI dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengikuti pelatihan pembuatan aksesoris dari sisik ikan. Pelatihan ini dilakukan secara berkala dari bulan April sampai Juli 2018 di Kelurahan Muarareja dan Tegalsari.
Aksesoris yang bahan bakunya berasal dari sisik ikan (harnas.co).
Aksesoris yang bahan bakunya berasal dari sisik ikan (harnas.co).
Eh iya, pelatihan ini dibuat dalam rangka pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), lo, Millens.
Selain itu, Kemenristekdiktik mengajak mahasiswa Program Studi (Prodi) D3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama (PHB) Kota Tegal bekerja sama dalam pembinaan tersebut.
Selaku Ketua Pembinaan, Kusnadi menyebut kalau masyarakat sekitar Kelurahan Muarareja dan Tegalsari umumnya bergantung dari usaha penangkapan ikan di laut. Nah, karena menangkap ikan di laut selalu bergantung pada cuaca atau iklim, menyebabkan penghasilan masyarakat nggak tentu.
Kusnadi menangkap potensi yang bisa digali di kelurahannya, yaitu mengolah sisik ikan menjadi sesuatu yang bisa dijual.
Siapa sangka aksesoris kalung yang cantik ini berasal dari sisik ikan (damarnewsantara.blogspot.com).
Aksesoris kalung yang cantik ini berasal dari limbah sisik ikan (damarnewsantara.blogspot.com).

“Limbah sisik ikan yang banyak dihasilkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pasar ikan di Kelurahan Tegalsari dan Muarareja selama ini hanya dibuang begitu saja. Padahal, itu bisa dimanfaatkan oleh ibu-ibu nelayan buruh dan ibu PKK menjadi aksesoris yang cantik dan bernilai tinggi,” ujar Kusnadi, sesuai yang ditulis Tribunjateng.com (23/7/2018).
Lanjut Kusnadi, di tangan orang kreatif, sesuatu yang nggak berharga bisa dijadikan barang bernilai. Sisik ikan tersebut bisa disusun menjadi berbagai aksesoris yang cantik, seperti cincin, kalung, bros, dan gelang.
Kusnadi yang juga merupakan dosen Prodi D3 Farmasi, mengatakan, sisik ikan ini bahan baku yang murah. Selain itu, sisik ikan merupakan barang daur ulang yang ramah lingkungan.
Melalui daur ulang limbah sisik ikan menjadi aksesoris, Kusnadi berharapan agar limbah sisik ikan ini nggak terbuang begitu saja.
“Pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan nilai ekonomi masyarakat Kelurahan Tegalsari dan Muarareja,” lanjut Kusnadi.
Bagaimana pendapatmu, Millens? Kalau di daerahmu banyak limbah, kenapa nggak dimanfaatkan?

Komentar